Sebuah Cerita Dari Negeri Antah Brantah...

cerita wagu ini terjadi di saat penulis ngantuk, karena kekenyangan abis buka puasa :D

Bakul kembang Keliling

Seorang Bakul Kembang keliling seperti biasa menjajakan dagangannya di tepian sungai Bengawan Solo... "Kembang…kembaaaanng angg...!!", teriaknya. Di jalanan menurun tiba-tiba gerobaknya yang penuh dengan pot-pot Kemboja Jepang lokal dan beberapa kantong plastik pupuk tergelincir ke sungai Bengawan Solo.

Plung...lap...tenggelam deh ceritanya...Huuuuu...huuuu.... menangislah dia...."Harus kuberi makan apa istriku nanti... huuu...

"Tiba-tiba ... ada Malaikat yang baik hati muncul dan bertanya: "Hai, Bakul Kembang... kenapa gerangankah sehingga engkau menangis begitu ?""Oh, Malaikat... gerobak saya tergelincir ke sungai...""Baiklah...aku akan ambilkan untukmu..."Tiba-tiba Malaikat itu menghilang dan muncul lagi dengan sebuah gerobak terbuat dari emas, penuh dengan Pot-pot keramik berisi Thai soco dan Bonggol Emas..."Inikah punyamu?" tanya Malaikat..."Bukan... gerobakku tidak sebagus itu ... mana mungkin penghasilan saya yang cuma 1,5 juta sebulan bisa beli Gerobak Emas seperti itu apalagi ada Thai Soco dan Bonggol Emasnya? " (wuuiiiih gede juga penghasilannya, jadi pengen bakul kembang aja :D) kata malaikat dalam hati.

Malaikat itu pun menghilang lagi dan muncul dengan sebuah Gerobak perak dengan Pot-pot bonsai berisi Adenium2 unik kualitas kontes."Inikah punyamu?" tanyanya lagi. "Bukan, hai Malaikat yang baik...Punyaku cuma dari kayu biasa... potnya juga pot-pot biasa ditambah polybag isinya juga cuma Kamboja Lokal..."Lalu Malaikat itu pergi lagi... dan kali ini kembali dengan gerobak asli si Bakul Kembang "Inikah punyamu?" "Alhamdulillah ... benar ya Malaikat. Terima kasih sekali engkau telah mengambilkannya untukku".

Malaikat berkata, "Engkau jujur sekali ya, ...untuk itu sebagai hadiah...aku berikan semua Gerobak2 tadi untukmu...""Alhamdulillah, terima kasih ya Allah... terima kasih ya Malaikat......

"Sebulan kemudian, Sang Bakul Kembang bersama istrinya menyeberang dengan perahu tarik disungai yang sama, saat itu kali sedang banjir. Na'as tak dapat ditolak, malang tak bisa dihindari. Perahu yang dinaikinya oleng dan istrinya terjatuh ke kali dan hanyut ... menangislah ia. "Hu huuuuuuuuuuuuuuuu hu.... huuuuuuuuuuu ....... istriku ... dimana engkau ....", isaknya.

Tiba-tiba Malaikat pun muncul lagi..."Kenapa lagi engkau, ya Bakul Kembang?"

"Istri saya hanyut dan tenggelam di Kali, hai Malaikat...""Ohhh...tenang...tenang...akan aku ambilkan..."Plash... Malaikat itu menghilang dan tiba-tiba muncul kembali sambil membawa Nafa Urbach ... yang ada tato mawar (sayang bukan Teamo) di perutnya ... "Inikah istrimu?" tanya Malaikat. "Betul, Malaikat ... dialah istriku ...""Haaaaaaiiiii. ... Bakul Kembang !!!" Malaikat itu membentak marah. "Sejak kapan kamu berani berbohong? Dimanakah kejujuran kamu sekarang?

"Sambil bergetar dan berjongkok ...Sang Bakul Kembang berkata:"Ampuni aku Ya, Malaikat ... kalau aku berkata jujur ... nanti engkau akan menghilang lagi dan membawa Sophia Latjuba ... kalau kubilang lagi bukan ... maka engkau akan menghilang lagi dan membawa kembali istriku yang sebenarnya ...Lalu engkau akan bilang bahwa aku "jujur" sekali ... dan engkau akan memberikan ketiga-tiganya kepadaku...karena kejujuranku. Buat membiayai hidup satu Nafa Urbach saja aku sudah bingung gimana caranya, apalagi kalau tiga-tiganya? ??Malaikat pun termangu dan bengong ...."Benar juga kamu ... kamu realistis ..."

Pelajaran yang dapat diambil : Memang benar, Sesempurna-sempurna nya mahluk ciptaan Tuhan, Manusia lah adanya.